"Seperti Bintang...dan Suara"
Dan bintang-bintang pun bertanya padaku
Yang kini enggan menatapnya,
Selimut awan selalu ada
Seperti tirai kepilauan jiwa...
Rasa... dan segumpal cahaya
Dingin menutup hati
Sampai langit perak hadir
Dengan keberanian pemberian samudera,
Aku akan terus redup
Di antara dua warna pengasihan
Abu-abu... dan tetap kelabu!
Lalu di masanya paradigma terhenti
Untuk bersahaja dan berkelana
Aku kembali gelap...
Aku... semakin tak terbaca
Semakin tak terungkapkan
Bagai bintang-bintang yang lelah
Dengan keberadaannya
Sebagai topeng abadi
Untuk pengantar cahaya yang angkuh...
Tiada jawaban... dari tanyamu,
Satu yang membawaku ke dalam
Ruang kosong peristirahatan batin,
Hanya suara... hanya suara!
Posted on 6:19 PM by Me VS Myself and filed under
Karya Nafas
| 0 Comments »
Yang kini enggan menatapnya,
Selimut awan selalu ada
Seperti tirai kepilauan jiwa...
Rasa... dan segumpal cahaya
Dingin menutup hati
Sampai langit perak hadir
Dengan keberanian pemberian samudera,
Aku akan terus redup
Di antara dua warna pengasihan
Abu-abu... dan tetap kelabu!
Lalu di masanya paradigma terhenti
Untuk bersahaja dan berkelana
Aku kembali gelap...
Aku... semakin tak terbaca
Semakin tak terungkapkan
Bagai bintang-bintang yang lelah
Dengan keberadaannya
Sebagai topeng abadi
Untuk pengantar cahaya yang angkuh...
Tiada jawaban... dari tanyamu,
Satu yang membawaku ke dalam
Ruang kosong peristirahatan batin,
Hanya suara... hanya suara!
0 comments:
Post a Comment